Rabu, 30 Januari 2013

Mari Mengenal Cacing

     Indonesia merupakan negara yang subur dan kaya akan sumber daya alam dan hayati. Banyaknya cacing tanah membuat tanah Indonesia menjadi subur, tetapi juga terdapat cacing yang dapat menginfeksi manusia. Iklim tropis menjadikan iklim yang sangat cocok untuk pertumbuhan telur si cacing yang membuat prevalensi terjadinya kecacingan di Indonesia masih sangat tinggi, yaitu sekitar 60%.
     Apabila infeksi cacing terjadi pada seluruh penduduk Indonesia, maka kerugian dapat mencapai miliaran rupiah karena makanan yang dimakan diserap oleh cacing secara cuma-cuma untuk keperluannya. Terdapat berbagai jenis cacing yang paling sering menginfeksi manusia, yaitu:

Cacing Gelang
     Cacing gelang mempunyai nama ilmiah Ascaris lumbricoides, cacing ini merupakan cacing yang terbesar diantara cacing-cacing yang lain. Cacing gelang mempunyai panjang yang cukup fantastis yaitu sekitar 15-31cm untuk jantan dan 20-49cm untuk betina. Cacing gelang mempunyai habitat di usus halus manusia sehingga disana cacing gelang menghisap banyak nutrisi dan karena ukurannya yang besar menghambat penyerapan nutrisi oleh usus yang lama kelamaan dapat menyebabkan anak menderita gizi buruk.
     Seekor cacing gelang betina dapat menghasilkan 200.000 ribu telur per hari. Sungguh jumlah yang sangat tidak sedikit. Telur yang dihasilkan akan dikeluarkan bersama dengan feses, lalu apabila telur berada di tanah maka dalam beberapa hari didalam telur akan terkandung larva.
     Cacing gelang dapat menginfeksi manusia apabila termakan telur yang di dalamnya berisi larva (cacing yang masih muda). Setelah termakan telur yang berisi larva, telur tersebut akan menetas di usus dan menembus usus untuk mencari sistem peredaran darah.
     Di sistem peredaran darah, cacing gelang muda bertujuan utama ke paru-paru untuk menjadi lebih dewasa, pada saat di paru cacing akan menembus sistem saluran pernafasan lalu ke tenggorokan yang nantinya akan menyebabkan batuk-batuk pada anak, setelah itu cacing akan masuk ke saluran pencernaan kembali untuk menyerap nutrisi di usus halus.
     Selain menyerap nutrisi, cacing gelang di usus halus juga dapat menyebabkan muntah dan sakit perut. Apabila cacing yang berada di usus halus terlalu banyak kadang kala dapat menyebabkan penyumbatan pada usus halus sehingga diperlukan tindakan operatif.

Cacing Tambang
     Cacing tambang yang menginfeksi manusia terdapat dua jenis yaitu Ancylostoma duodenale dan Necator americanus. Cacing tambang mempunyai panjang yang lumayan pendek yaitu kurang 1cm. Habitatnya berada di usus halus. Seekor cacing tambang betina dapat menghasilakan 10.000-30.000 telur per hari. Telur akan dikeluarkan bersama feses lalu apabila telur berada di tanah, beberapa hari kemudian telur akan menetas menjadi larva dan dapat bertahan di dalam tanah dalam jangka waktu yang lama. Cacing tambang menginfeksi manusia degan cara larva berada pada tanah masuk melalui bagian tubuh yang bersentuhan dengan tanah, larva cacing tambang yang menembus tubuh akan masuk ke sistem  peredaran lalu ke paru setelah ke paru akan menuju ke usus halus. Di usus halus cacing akan mengaitkan giginya ke dinding usus lalu menghisap darah. Di sana jugalah cacing berkembang biak menghasilkan telur.
     Cacing jantan mempunyai kebiasaan yang cukup unik yaitu dia suka berpindah-pindah tempat di mana dia suka menghisap darah sehingga bekas tempat hisapannya bisa mengakibatkan pendarahan. Cacing tambang Ancylostoma duodenale menghisap darah lebih banyak dari pada Necator amricanus. Satu ekor ancylostoma duodenale menghisap 0,15ml darah per hari sedangkan satu ekor Necator americanus menghisap 0,03ml darah per hari tetapi apabila keadaan ini berlanjut maka dapat menyebabkan anemia. Anemia pada anak-anak dapat menyebabkan gangguan perkembangan anak.

Cacing Cambuk
     Cacing cambuk mempunyai nama ilmiah Trichuris trichiura, cacing ini mempunyai bentuk yang unik yaitu bagian kepala yang kecil dan bagian ekor yang besar sehingga jika dilihat secara langsung mempunyai bentuk seperti cambuk. Cacing cambuk mempunyai panjang 3-5cm dan cacing ini mempunyai habitat di usus besar. Seekor cacing cambuk betina dapat menghasilkan 5.000-10.000 telur per hari yang akan dikeluarkan bersama dengan feses dan dalam beberapa hari telur akan mengandung larva jika berada di dalam tanah. 
     Cacing cambuk dapat menginfeksi manusia apabila termakan telur cacing cambuk yang mengandung larva. Telur yang termakan akan menetas di usus halus  kemudian akan dewasa di usus besar. Di usus besar cacing cambuk akan membenamkan kepalanya yang kecil kedalam dindin usus lalu menghisap darah dan mengambil nutrisi. Cacing cambuk juga dapat meningkatkan untuk terjadinya infeksi akibat dari pembenaman kepalanya pada dinding usus. Efek yang didapat apabila cacing cambuk yang ada dalam usus besar banyak dan waktu berkepanjangan maka dapat menyebabkan anemia.

Cacing Kremi
     Cacng kremi mempunyai nama ilmiah Enterobius vermicularis atau Oxyuris vermicularis. Cacing ini berwarna putih dan berukuran lebih kurang 1cm. Cacing kremi yang menginfeksi manusia beralamat di usus besar. Cacing kremi menyebabkan gatal-gatal pada anus di malam hari karena cacing kremi betina berjalan menuju ke anus untuk bertelur. Telur cacing kremi akan menetas dengan sendirinya setelah 4-6 jam pada suhu tubuh. Telur cacing kremi yang telah menetas akan menuju ke usus kembali. 
     Telur dapat termakan karena tangan terkontaminasi dengan telur akibat dari menggaruk anus. Selain tangan yang terkontaminasi, telur cacing juga dapat jatuh ke seprei yang membuat anggota keluarga lain dapat terinfeksi cacing kremi. Cacing kremi tidak menimbulkan komplikasi yang berbahaya tetapi mengganggu tidur di malam hari dan membuat luka disekitar anus karena digaruk terus menerus.

     Nah, setelah kita berkenalan dengan cacing dan bagaimana bila menginfeksi kita, sekarang mari kita mencegah untuk tidak terinfeksi cacing. Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk menghindari terinfeksinya cacing yaitu:
  1. Mencuci tangan sebelum makan, mencuci sayuran dengan bersih dan air mengalir karena telur dapat saja tertempel pada tangan dan sayuran sehingga apabila dicuci maka telur akan terlepas dan tidak termakan.
  2. Memakai alas kaki saat berada ditanah. Dengan memakai alas kaki maka larva cacing tambang tidak akan dapat menembus kaki yang sering bersentuhan dengan tanah.
  3. Memakan obat cacing dengan rentang 6 bulan sekali untuk mencegah adanya cacing terutama bagi orang yang sering berhubungan dengan tanah.
  4. Berhati-hati pada saat memakan makanan mentah atau setengah matang, karena pada makanan yang tercemar oleh telur cacing, cacing tidak akan mati apabila dimasak setengah matang.
  5. Tidak membuang air besar sembarangan, alangkah lebih baik apabila membuang hajat di jamban dengan begitu telur cacing tidak akan menyentuh tanah sehingga tidak mempunyai kesempatan untuk hidup.
     Dengan melakukan langkah-langkah tersebut maka kita bisa menjadi hidup sehat tanpa cacingan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar